1. Definisi
Teori sistem merupakan perubahan dalam satu atau lebih dari
satu variabel bersamaan atau disusul dengan perubahan variabel lain atau
kombinasi variabel.
Teori sistem dapat dianalogikan dengan sistem yang ada
pada organisme. Organisme sel itu terdiri atas sel-sel, dan sel-sel
membentuk suatu molekul. Tiap bagian yang ada membentuk sistem yang
terintegrasi dan terdiri dari struktur yang saling bergantungan dan bekerja
secara harmonis.
2.
Macam-macam Teori Sistem
Ada 3 sistem menurut system teori umum:
1. Sistem
mekanistis (mesin buatan manusia dan alam material) : masih bisa dijelaskan
dalam kerangka pandangan dunia mekanistis a la Newton
2. Sistem
organistis (makhluk hidup) : sistem yang sangat kompleks yang tidak dapat
dikalkulasi secara matematis dan deterministis
3. Sistem
semiotis (masyarakat sebagai sistem makna) : sistem yang lebih kompleks
daripada sistem organisi
3. Type dari teori
sistem
a. Tipe
I :
Theory for Analyzing. Menganalisa “apa itu” sebagai kebalikan dari
penjelasan kausalitas atau melakukan generalisasi
yang prediktif. Teori
ini adalah teori paling dasar dari teori.
b. Tipe
II : Theory
for Explaining. Menjelaskan bagaimana dan kenapa suatu
fenomena terjadi
c. Tipe
III : Theory for
Predicting. Bertujuan memprediksi apa yang akan terjadi
bukan kenapa
itu terjadi; sebagian dari sistem masih merupakan “kotak
hitam”.
d. Tipe
IV : Theory for
Explaining and Predicting (EP Theory). Tipe ini Menga-
takan apa itu, bagaimana, kenapa, dimana dan apa yang akan terjadi.
e. Tipe
V : Theory
for Design and Action. Tipe teori ini menceritakan bagaimana
melakukan sesuatu.
4.
Konsep Teori Sistem
Teori sistem memiliki dua konsep dasar yaitu pertama, konsep
subsistem yang melihat hubungan antar bagian sebagai hubungan sebab akibat.
Konsep kedua memandang sebab jamak (multiple causation) sebagai hubungan yang
saling berkaitan yakni tiap bagian merupakan kompleks (kumpulan) yang tiap
faktornya saling berkaitan.
5.
Karakterisitik Sistem
Suatu sistem
mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai :
a. Komponen (components)
a. Komponen (components)
Terdiri dari
sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa
subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki
fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa
subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki
fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas sistem (boundary)
Merupakan
daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environments)
Adalah apapun
diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara,
sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,
kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara,
sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,
kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung (interface)
Merupakan media
penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk
mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk
mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Adalah energi
yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat
beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk
mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program
adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan
data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat
beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk
mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program
adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan
data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output)
Adalah hasil
dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan
adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan,
sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan
adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan,
sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem
dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang
jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-
laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang
jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-
laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran (objectives) atau tujuan
(goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan
(goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.